tag:blogger.com,1999:blog-1912488831057065192024-02-08T02:06:05.689-08:00senamvianhttp://www.blogger.com/profile/16426251840168387547noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-191248883105706519.post-37648488823663430362011-01-11T05:29:00.000-08:002011-01-11T05:29:06.361-08:00<div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><span style="font-size: x-large;"><b>Senam</b></span></span></div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Tujuan dari Pembelajaran senam: </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">1. Meningkatkan kelentukan, kekuatan, daya tahan, keterampilan dan efisiensi gerakan. (Ranah psikomotor). </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">2. Mempertahankan dan meningkatkan sikap dan gerak yang baik. (Ranah psikomotor). </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">3. Menambah kemampuan mempelajari motor-skill. (Ranah psikomotor). </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">4. Menambah kesanggupan untuk menilai bagaimana gerak itu seharusnya. (Ranah afektif). </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">5. Mengembangkan sifat-sifat kejiwaan/mental-spiritual (percaya diri, suka bergaul, penuh inisiatif, keberanian). (Ranah afektif). </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">6. Meningkatkan pengetahuan dan pengertian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan dan kondisi badan pernapasan, peredaran darah, pencernaan. (Ranah Kognitif). </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">7. Meningkatkan pengetahuan dan pengertian tentang pentingnya fitness. (Ranah kognitif). </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>I. Pemanasan </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Apa yang dimaksud dengan latihan pemanasan ? </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Pemanasan ialah latihan yang dilakukan sebelum melakukan kegiatan atau kerja yang intensif. Latihan pemanasan ini merupakan suatu persiapan dalam menghadapi suatu latihan yang lebih berat. Latihan pemanasan juga merupakan suatu usaha untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti misalnya kejang otot, badan kaku, dan rasa sakit. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Adapun tujuan dari pembelajaran pemanasan ialah: </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">1. Merangsang keinginan bergerak. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">2. Menaikkan suhu tubuh (mencapai suhu optimum).</span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">3. Merangsang fungsi-fungsi organ (jantung, paru-paru, peredaran darah). </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">4. Menyiapkan diri dan membawa kita ke suasana kegiatan/latihan yang akan dihadapi. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">5. Mencegah terjadinya cedera. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Pembelajaran pemanasan harus diberikan dengan syarat-syarat sebagai berikut : </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">1. Semua murid harus bergerak. Sekali murid melepas keinginan bergeraknya, janganlah terlalu sering dihentikan oleh perintah guru yang selalu berubah-ubah. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">2. Gerakan yang dilakukan oleh murid hendaknya telah dikuasai. Gerak yang tidak dikuasai akan mudah menimbulkan celaka. Gerak yang terlalu sukar akan mengurangi kesenangan dan menghambat keinginan bergeraknya. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">3. Peraturan-peraturan yang diberikan dalam latihan Pemanasan harus sederhana. Peraturan yang terlalu rumit akan membuat permainan atau pertandingan tidak lancar, murid menjadi bosan dan akibatnya mengurangi kemauan bergeraknya.</span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">4. Berikan berbagai variasi gerakan lengan dan tungkai agar dapat menambah gairah. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">5. Mulailah dengan kegiatan yang ringan-ringan dulu, kemudian meningkat terus sampai meminta tenaga yang dapat menaikkan suhu tubuh.</span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Kelentukkan </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Tujuan dari pembelajaran kelentukan ialah: </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">1. Meningkatkan ruang gerak pada persendian, sehingga sendi menjadi tidak kaku. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">2. Mengurangi dan meniadakan ketegangan yang berlebihan pada otot-otot, sehingga anggota tubuh mempunyai derajat kemungkinan bergerak (Range of Movement) yang sebesar-besarnya. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Pembelajaran kelentukan terdiri dari : </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>1) Peregangan (Stretching). </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Peregangan adalah latihan dimana anggaota tubuh direnggutkan ke satu arah (ekstensi/hyper-ekstensi, kadang-kadang fleksi) sehingga jaringan dan ototnya diperpanjang. </span> </div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Gambar Peregangan</span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Peregangan pasif </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Peregangan pasif ialah peregangan dimana pelaku (subyek) bersikap pasif, oleh karenanya disebut peregangan “ subyektif - pasif “. Gerakannya terjadi bukan oleh si pelaku sendiri, tetapi oleh tenaga dari luar (partner atau obyek lain). Latihan ini dapat juga disebut “obyektif – aktif”.</span></div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Gambar Peregangan Pasif (Subyektif – pasif) </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Peregangan Aktif </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Peregangan aktif ialah peregangan dimana pelaku (subyek) sendiri yang aktif, oleh karenanya disebut peregangan " subyektif - aktif ". </span> </div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Gambar Peregangan subyektif-aktif </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Kecuali cara peregangan dilihat dari subyek dan obyek, dapat juga dikelompokkan berdasarkan pelaksanaannya: </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>1. Peregangan statis (static stretch) </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Peregangan statis ialah peregangan dengan cara menarik anggota tubuh ke satu arah secara terus menerus (kontinu) sampai pada batas tertentu dan sikap ini dipertahankan selama beberapa detik.</span></div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Gambar Peregangan statis </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>2. Peregangan dinamis (dinamis atau ballistic stretch) </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Peregangan dinamis ialah peregangan dengan cara menarik anggota tubuh ke satu arah secara mengeper (memegas). Disini momentum anggota tubuh dipakai untuk memaksa otot teregang secara maksimal. Peregangan dinamis ini harus dilakukan dengan hati-hati sekali, dan umumnya hanya dilakukan pada kelompok otot yang besar. </span> </div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Gambar Peregangan dinamis (balistik)</span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Semua macam peregangan yang tidak dikontrol dengan baik dapat menimbulkan cedera pada otot maupun urat. Seperti kita ketahui jaringan otot itu mempunyai kontrabilitas yang tinggi, artinya kalau ada rangsangan (terangsang, jaringan otot itu mampu untuk menguncup atau memendek dan bentuknya menjadi gemuk (bericontraksi). Rangsangan dapat ditimbulkan oleh karena diraba, ditepuk, ditusuk, rasa nyeri, terkejut, tersentak, atau diperintah oleh otak. Oleh karena itu pada waktu melakukan latihan peregangan, hindarilah terjadi rangsangan tersebut, lakukan dengan halus dan rileks (relax). </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Agar supaya peregangan dapat lebih efektif dan tidak terjadi cedera otot perlu diikuti syarat-syarat sebagai berikut: </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">1. Bagi yang belum terlatih/pemula sebaiknya diberikan peregangan aktif. Mereka yang sudah terlatih boleh diberikan peregangan setengah aktif, kemudian meningkat dengan pasif (subyektif-pasif). </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">2. Pembelajaran harus diberikan berulang kali. Pengulangan harus cukup banyak. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">3. Lakukan sampai batas ambang rangsang. Yang dimaksud dengan ambang rangsang ialah batas kemampuan pada saat itu. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Berikut ini contoh bentuk-bentuk gambar pembelajaran peregangan </b></span> </div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Peregangan metoda P.H. Ling (Swedia)</span></div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Peregangan metoda Niels Bukh (Denmark)</span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Contoh-contoh Peregangan Statis </b></span> </div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Contoh Peregangan Dinamis</span></div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Contoh-contoh Peregangan Balistik</span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>2) Pelemasan (Suppleness) </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Pelemasan adalah latihan dimana anggota tubuh diputar (Cireumdustion) ke seluruh arah sehingga jaringan ikat dan otot-otot sekitar sendi diperpanjang. Sebenarnya prinsip dari latihan pelemasan ini sama dengan latihan peregangan, tetapi hanya berlaku pada persendian yang mempunyai tingkat kebebasan gerak ke 3 arah yaitu sendi bentuk peluru (globoidea) yang dapat bergerak pada 3 poros, atau persendian yang berupa sambungan kinematik terbuka (open kinematic chain), misalnya ruas tulang belakang.</span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Contoh-contoh Pelemasan</span></div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>3) Pelepasan (Relaxation) </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Pelepasan merupakan latihan dimana anggota tubuh (lengan, tungkai, atau badan) di ayun-ayunkan sehingga anggota tubuh tersebut bergerak membandul dikarenakan beratnya sendiri (menjatuhkan diri). Latihan ini sebenarnya lebih di ekankan kepada relaksasi (relaxation) yang sifatnya melepaskan ketegangan otot (tonus) yang berlebih.</span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Contoh-contoh Pelepasan</span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Syarat-syarat memberikan latihan kelentukan: </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">1) Pembelajaran harus diberikan berulang-kali sehingga ambang rangsangnya dilalui. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">2) Untuk siswa yang belum terlatih/pemula sebaiknya diberikan peregangan aktif. Mereka yang sudah terlatih boleh diberikan peregangan setengah aktif, kemudian meningkat dengan diberikan peregangan pasif. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">3) Agar supaya latihan kelentukan memberikan hasil yang sebaik-baiknya (efektif), anggota tubuh yang tidak digerakkan harus difiksir (diikat, tidak bergeser, tidak bergerak). </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">4) Pembelajaran pelepasan hanya baik diberikan kepada siswa yang sudah dewasa. Siswa yang masih kecil tidak ada alasan untuk diberikan latihan pelepasan sebab mereka tidak mempunyai ketegangan (kekakuan) yang berlebihan. Oleh karena latihan pelepasan harus dilakukan dengan disadari, maka latihan ini tidak mungkin dilakukan oleh anak-anak yang masih kecil. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>II. Pembentukan </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Yang dimaksud pembentukan ialah memperbaiki sikap dan gerak yang sebaik-baiknya menurut kepribadiannya masing-masing. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Jadi ada dua macam pembentukan yaitu: </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">1) Pembentukan sikap. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Sikap yang berkaitan dengan bentuk tubuh disebut postur. Postur pada saat duduk, jongkok, merangkak dsb, mempunyai konotasi (pengertian yang luas) “ posisi “, yaitu posisi dari bagian-bagian tubuh atau segmen-segmen tubuh. Sikap yang baik berarti posisi dari segmen tubuhnya dalam keadaan setimbang. Bila dari bawah segmen tersusun rapi, maka kesetimbangannya terjaga sehingga otot yang harus menjaga kesetimbangan (postural tonus) tidak perlu bekerja ekstra berat. Sebaliknya bila dari bawah segmen sudah tersusun dengan salah (gambar b), maka untuk selanjutnya keatas harus diimbangi, tanpa dapat membetulkan kesalahannya. Kesetimbangan yang tidak baik, memaksa otot disekeliling persendian tegang berlebihan,tidak rileks dan tidak efisien. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Oleh karena itu pembelajaran pembentukan sikap harus selalu dimulai dari bawah. Misalnya: Dari jongkok, berdirilah pelan-pelan sampai membuat sikap tegak/sempurna. Jagalah agar sikap dari kaki sejajar, pinggul dalam posisi yang benar (tulang ekor ditarik ke dalam, perut masuk/rata), pinggang dan ruas tulang belakang dan seterusnya ke atas sampai kepala dalam keadaan lurus dan setimbang. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">2) Pembentukan gerak. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Sama halnya dengan sikap, gerak adalah suatu “posisi“ dari segmen tubuh yang sedang bergerak. Karena itu gerak disebut juga postur dinamis, sedang sikap adalah postur statis. Pembentukan gerak adalah latihan yang mengarahkan agar anak bergerak sesuai dengan bentuk dan fungsi dari tubuh, dan menggunakan tenaga secara efisien (tepat guna). </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Latihan Pembentukan tujuannya ialah memperbaiki sikap dan gerak. Bagaimanakah sikap dan gerak yang baik itu?, tidak ada norma tertentu untuk sikap dan gerak yang baik. Sistem Austria tidak mengenal sikap dan gerak yang normal. Yang ada ialah sikap dan gerak yang “Wajar”. Sikap dan gerak yang wajar ialah sikap dan gerak yang menunjukkan kualitas fisik dan kepribadian seseorang. Pembentukan gerak berhubungan dengan "pola gerak" yang terdiri dari: </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>a. Lintasan. </b></span><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Misalnya lintasan gerak dari kaki saat bertumpu pada waktu berjalan, lintasan gerak dari tungkai saat berayun pada waktu berlari, lintasan dari lengan saat melempar dan sebagainya. Lintasan gerak ditentukan oleh unsur kelentukan anggota tubuh. Lintasan ada yang panjang, ada yang harus pendek tergantung dari tujuan gerak itu sendiri. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>b. Kecepatan gerak. </b></span><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Kecepatan gerak ada yang tetap, ada yang dipercepat, dan ada yang diperlambat. Misalnya kecepatan lengan saat melempar, kecepatan berlari saat mengambil awalan, kecepatan bertumpu tangan saat melompat. Kecepatan gerak ini termasuk juga irama atau tempo. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>c. Kesinambungan gerak. </b></span><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Kesinambungan gerak menentukan kelancarannya, mulusnya, tidak tersendat-sendat. Yang terutama gerak itu tidak dilakukan dengan tegang, tapi rilek dari pelakunya terkesan gerak itu terlihat ringan dan mudah. Pola gerak yang melibatkan lintasan gerak, kecepatan gerak, dan kesinambungan gerak memerlukan kesadaran kinestetik. Apakah kesadaran kinestetik itu ?. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Kesadaran kinestetik ialah kesadaran untuk mengenali gerakan badan dan anggota tubuh dalam ruang dan waktu.</b></span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>BEBERAPA CABANG SENAM</b></span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>1. Handstand </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Dalam Bahasa Indonesia ada yang menerjemahkannya dengan “ tegak di tangan “. Tapi sebenarnya istilah handstand telah biasa. Sikap handstand yang baik merupakan keterampilan yang penting dalam olahraga senam sebab selanjutnya banvak bentuk keterampilan yang mengandung sikap handstand. Sangat dianjurkan untuk mempelajari dulu bentuk antara dengan maksud membiasakan diri melakukan sikap terbalik ini sebelum mempelajari sikap handstand seimbang. Salah satu bentuk antara ialah pembelajaran menendang ke sikap hampir handstand dengan atau tanpa menukar kaki. Pembelajaran menendang ke sikap hampir handstand dimulai dengan sikap berdiri tegak. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Uraian pembelajaran </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">1) Angkat kedua tangan ke atas sambil mengangkat kaki kanan, pandangan ke depan bawah. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">2) Kaki kanan menjejak dengan lutut bengkok bersama badan menukik ke depan. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">3) Tangan bertumpu di bawah bahu seraya kaki kiri diacungkan ke arah vertikal dan kaki kanan menolak dengan kuat. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">4) Berat badan berpindah seluruhnya kepada tangan, segera kaki kanan merapat ke atas. Pada saat ini pusat pandangan ialah ke arah titik sejauh 30 cm di depan tangan. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">5) Salah satu kaki turun dan mendarat, tangan menolak dan kemudian kembali ke sikap berdiri. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Pembelajaran ini harus dilatih berulang-ulang. Mula-mula dengan bantuan dan koreksi dari teman atau guru agar melakukan sikap dan gerakan yang benar; kemudian baru berlatih sendiri. Lengan dan bahu harus lurus dan badan sedikit lenting. </span> </div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><i>Kesalahan yang harus dihindarkan ialah: </i></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">a. Tangan bengkok atau terlalu lebar jaraknya satu dengan lainnya. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">b. Bahu menjulur ke depan. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">c. Kepala terlalu terbuka tunduk. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">d. Tumpuan tangan terlalu jauh atau dekat dari kaki. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">e. Acungan dan tolakan kaki kurang atau terlalu kuat. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Bantuan dapat diberikan dari samping agak ke depan. Pegang bagian perut dan pinggang sejak pelaku mengacungkan kaki belakang ke atas. Jaga jangan sampai jatuh ke depan dan lepaskan pada saat gerakan kembali ke sikap tegak. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Langkah selanjutnya ialah melakukan handstand seimbang, (handstand balanced)</span></div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Uraian Pembelajaran: </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Nomor 1 sampai dengan 4 sama dengan pembelajaran di atas, tapi ayunan kaki kiri ke arah vertikal penuh. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">5. Sikap tangan keduanya seperti mendorong lurus dengan bahu ujung kaki lurus dan badan serta tungaki sedikit sekali membuat lentingan. Jari-jari tangan dibuka dan tekanannya ke lantai membantu tercapainya sikap-seimbang. Tangan, bahu, panggul dan tumit merupakan garis vertikal. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Cara Membantu </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Dari samping-depan pelaku dekat dengan kaki pengayun. Memegang kaki (betis) pada saat mencapai sikap tegak terbalik. Coba bantu seimbangkan dan bila telah tercapai maka tangan pembantu hanya ditempatkan di belakang betis untuk mencegah jatuh ke depan. Jangan mencoba membantu mengangkat kaki pelaku yang tidak cukup ayunan kakinya. Biarkan mengulang ayunan kakinya , walaupun beberapa kali. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Kesalahan umum </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Sama dengan pada pembelajaran antara untuk handstand ditambah kesalahan lain seperti tidak meluruskan bahu dan panggul, atau sikap badan terlalu lenting. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Cara berlatih sendiri ada bermacam-macam: </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>1. Berlatih handstand dengan bersandar ke dinding </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Berlatih dengan menghadap ke dinding perlu memperhatikan beberapa hal untuk mencegah cedera. Dindingnya sendiri haruslah berupa dinding yang kuat disandari, disamping harus bebas dari paku dan lain-lain yang akan mengganggu. Di samping itu pelaku sendiri harus sudah berlatih dengan pertolongan dan sikap serta gerakannya sudah tidak salah, terutama sikap tangan, kepala dan bahu. Sehingga berlatih menghadap dinding hanyalah untuk melatih keseimbangan saja dengan sedikit memperbaiki bentuk. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Cara berlatih: </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">a. Ambil ancang-ancang satu langkah dan lakukan handstand dengan jarak tumpuan tangan terhadap dinding kira-kira satu ubin (20 cm). Perhatikanlah sikap kepala harus sedikit mendongak, tangan dan bahu lurus, badan dan tungkai sedikit sekali lenting. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">b. Berusahalah mencapai sikap seimbang. Bila sesekali lebih ke depan maka bersandarlah tapi hanya tumit kaki dan bserusahalah kembali ke keadaan seimbang secara berhati-hati. Bila terpaksa harus kembali berdiri, turunkanlah lebih dahulu salah satu kaki dan tangan menolak. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Berlatih handstand dengan menggunakan dinding sebagai penahan sangat efektif dan efisien karena dapat dilakukan sendiri kapan saja setiap masuk ruang senam. </span> </div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>2. Berlatih handstand tanpa bantuan </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Bila pada sikap handstand lepas keseimbangan ke depan Anda dapat menolong diri dengan jalan memutar badan ke arah awalan, menurunkan kaki ke arah gerakan satu-satu dan berdiri kembali.</span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Uraian Gerakan </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Lakukan handstand tanpa penjaga. Bila lepas keseimbangan ke depan lakukan: </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">a. Tolak tangan kanan dan lepas dari lantai, putarkan badan 90 derjat ke kiri (kepala memimpin gerakan putar ini dengan melihat ke arah kiri), tangan kanan mendarat sehingga terjadi sikap handstand yang telah berubah arah 90 derajat ke kiri. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">b. Biasanya momentum jatuh masih terus ada, maka putaran badan diteruskan ke kiri sambil melepaskan tumpuan tangan ke kiri dari lantai, sementara itu Anda sudah menghadap ke arah awalan dan tinggal menurunkan kaki satu-satu dan kemudian berdiri. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Pengalaman belajar</b></span><span style="font-family: Times New Roman,serif;">: </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">1. Dengan pertolongan teman, lakukanlah menendang ke sikap hampir handstand (handstand kick up) berkali-kali dengan sikap dan gerakan yang benar. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">2. Dengan pertolongan teman Anda lakukanlah handstand penuh dari keseimbangan dan kembali; lakukan berkali-kali hingga tiada lagi kesalahan. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">3. Lakukan handstand menghadap ke dinding untuk berlatih sendiri, perhatikan uraian tekniknya yang benar. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">4. Cobalah berlatih handstand tanpa bantuan teman. Variasi handstand dengan merangkai. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Variasi Handstand dengan merangkai: </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Handstand dapat dirangkaikan dengan keterampilan lain seperti: Handstand-roll, handstand snap down, handstand-bridge dan sebagainya. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>1) Handstand Roll </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Uraian Pembelajaran: </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">a. Dari sikap berdiri lakukan handstand seimbang. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">b. Buatlah sikap labil ke depan dengan sedikit mendorongkan bahu ke depan, bengkokkan siku dengan hati-hati dan tundukkan kepala. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">c. Simpan pundak di lantai sambil membengkokkan panggul dan roll ke depan. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">d. Pada saat panggul kontak dengan lantai lipat kaki (lutut ke dada dan tumit ke panggul). Sikap akhir jongkok. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Cara membantu: </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Berdiri di samping depan pelaku untuk mencegahnya rebah ke depan sebelum atau pada waktu melakukan roll dengan jalan menahan atau kalau perlu memegang kakinya. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Kesalahan yang sering terjadi pada pemula ialah terlambat membengkokkan siku padahal kepala sudah ditundukkan dan berat badan sudah ke depan. Akibatnya terjadi jatuh punggung pada saat roll.</span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>2) Handstand Bridge </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Sikap handstand dapat diteruskan ke sikap jembatan. Keterampilan ini baik sekali dipelajari lebih awal untuk menunj ang bentuk keterampilan lain yang mengandung kedua sikap ini; jadi sebagai suatu tahapan. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Uraian Pembelajaran </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">a. Dari sikap berdiri lakukan sikap handstand seimbang. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">b. Luruskan bahu dan lengan, dada mundur sedikit ke arah awalan sehingga lepas keseimbangan. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">c. Kaki bergerak turun ke depan dan badan melengkung perlahan kaki mendarat di lantai, sementara itu kepala tetap terbuka. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Catatan: Selama gerakan tadi sikap kepala terbuka sangat penting. Demikian juga kepala dan bahu itu harus diluruskan dan dada mundur sedikit agar gerakan kaki turun tidak terlalu cepat. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Cara Membantu </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Tempatkan diri di samping pelaku. Ketika badannya mulai melenting tempatkan tangan yang di luar di atas pinggangnya dan menahan jatuh kaki yang terlalu cepat dan agar perut tetap tinggi. Bantuan juga dapat dilakukan oleh dua orang yang berdiri di kedua sisi pelaku. Dalam hal ini pembantu dapat saling berpegangan tangan untuk menolong.</span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Kesalahan Umum </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">a. Kepala tidak terbuka selama pembelajaran itu. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">b. Tangan tidak lurus. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">c. Tidak membungkukkan dada setelah handstand. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">d. Kaki dijatuhkan bukan disimpan perlahan. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Dari pembelajaran ini dapat dilanjutkan ke sikap berdiri. Kalau ini dikehendaki maka tinggal menambahkan satu usaha, ialah: Begitu kedua kaki mendarat di lantai tangan menolak dengan kuat ke arah depan sehingga lutut menjadi lurus. Kepala dan tangan tetap dalam sikap terbuka ke atas setelah tercapai sikap berdiri. Gerakan ini disebut Limbre. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Cara membantu juga ditambah dengan pada saat badan melenting, tangan yang di luar menahan punggung dan tangan yang di dalam memegang lengan atas. Dan pada saat kaki sudah mendarat tangannya dibantu diangkat ke sikap berdiri. Bantuan dapat lebih mudah dilakukan dua orang pembantu. </span> </div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>3) Handstand Snap-Down </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;">“<span style="font-family: Times New Roman,serif;">Snap down” bisa diartikan menendangkan kedua kaki dari handstand ke bawah ke arah tempat bertumpu. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Uraian Pembelajaran </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">1. Dari sikap berdiri lakukan handstand. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">2. Kencangkan otot punggung untuk mendapatkan gerakan ke bawah (ke arah awalan) dan bengkokkan kaki sedikit. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">3. Tangan menolak dengan kuat dan dada diangkat dan bersamaan dengan itu kaki yang terlipat menjadi lurus dan bergerak menendang ke arah tumpuan tangan. Berakhir dengan sikap berdiri, kepala tegak dan tangan ke atas. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Cara Menjaga </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Pada percobaan taraf awal mungkin perlu penjagaan. Yang penting ialah mencegah lepas keseimbangan ke depan pada saat melipat kaki. Caranya dengan menahan pinggang, dari posisi di samping-depan pelaku. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Kesalahan Umum </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Kesalahan yang biasanya terjadi pada pemula ialah tangan tidak menolak serta koordinasi antara tolakan tangan dan mengangkat dada dengan tendangan kaki ke arah tumpuan. </span> </div><div align="CENTER" style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>4) Handstand Pirouette </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Handstand pirouette atau handstand kemudian memutar arah 1/4 atau 1/2 putaran, ke kiri atau ke kanan. Biasanya dilanjutkan ke sikap jembatan, gerakan roll depan, limbre dan dapat juga gerakan snap down.</span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Uraian Pembelajaran </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">a. Berdiri dengan kaki kiri di depan, kedua tangan diangkat yang kanan ke atas dan yang kiri lurus ke depan. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">b. Tangan kiri turun untuk bertumpu di depan kaki kiri diikuti pandangan ke sebelah kiri. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">c. Kaki kanan diacungkan di atas seraya kaki kiri menolak dan kemudian merapat ke atas. Pada saat ini badan berputar ke kiri. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">d. Tangan kanan bertumpu paralel dengan tangan kiri dengan jari-jari menghadap ke luar dan saat ini dalam keadaan handstand serta menghadap ke arah 90 derajat ke kiri dari arah awalan. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">e. Dari sikap handstand ini dapat dilanjutkan ke sikap jembatan, roll depan atau snap down. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Pengalaman Belajar </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">1) Pelajari handstand yang dilanjutkan ke roll depan; mintalah bantuan dari teman anda bila perlu. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">2) Lakukanlah handstand dan lanjutkan ke sikap jembatan. Lakukan bersama teman Anda dan bergantian sebagai penolong. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">3) Cobalah lakukan handstand-snap down, perhatikan teknik yang benar. Lakukan berkali-kali. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">4) Pelajari pula handstand pirouette; Anda pilih sendiri gerakan selanjutnya. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Peringatan: Dalam belajar keterampilan motorik atau olahraga, keberhasilan diperoleh dengan jalan mengulang-ulang sikap dan gerakan dengan cara yang benar.</span></div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><br />
</div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;"><b>Rangkuman </b></span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Sikap Handstand adalah sikap tegak pada tangan, jadi kaki di atas dan kepada di bawah dan tangan sebagai tumpuan. Sikap handstand yang baik merupakan keterampilan yang penting dalam senam oleh karena banyak bentuk keterampilan lain yang mengandung sikap handstand ini. Oleh karena itu perlu dipelajari sejak dini. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Sebelum belajar handstand yang sesungguhnya perlu dipelajari bentuk antara yang merupakan tahapan-tahapan untuk membiasakan sikap terbalik dan melatih tumpuan tangan. Diantaranya ialah kick and roll, handstand kick up. </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Dalam mempelajari handstand, tahap pertama perlu dibantu oleh teman, gunanya untuk dapat melaksanakan sikap dan gerakan yang benar dan kedua untuk menhindarkan jatuh dan sesuatu yang membahayakan disebabkan salah sikap atau gerakan </span> </div><div style="line-height: 115%; margin-bottom: 0in;"><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Dalam mempelajari handstand sendiri ada berbagai cara bila ternyata sikap handstand seimbang tidak tercapai yaitu dengan melakukan: Bersandar pada dinding dan kembali ke sikap seimbang, melakukan roll depan, melakukan putaran dan mungkin juga kembali ke sikap awal dengan menurunkan salah satu kaki dan berdiri.</span></div><div style="margin-bottom: 0in;"><br />
</div>vianhttp://www.blogger.com/profile/16426251840168387547noreply@blogger.com0